Pupuk Indonesia Niaga (PI Niaga), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), semakin memperkuat bisnis clay atau tanah liat sebagai salah satu strategi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Clay merupakan bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK, dan PI Niaga berperan dalam pengadaan dan penyediaan clay bagi produsen pupuk anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero).
Langkah PI Niaga untuk memperkuat bisnis clay ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi bisnis perusahaan di luar bisnis inti perdagangan pupuk. Selain itu, bisnis clay ini juga menjadi bentuk sinergi antar anggota PI Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan menyediakan clay sebagai bahan baku pupuk NPK, PI Niaga turut berkontribusi dalam memastikan ketersediaan pupuk bagi petani.
Pada tahun 2024, PI Niaga mencatat 14.250 ton clay telah dikirim ke Pusri Palembang, Petrokimia Gresik dan Pupuk Kaltim.Kebutuhan clay sebagai bahan baku pupuk NPK terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan pupuk untuk mendukung sektor pertanian. Hal ini membuka peluang pasar yang besar bagi PI Niaga untuk mengembangkan bisnis clay. PI Niaga mendapatkan bahan baku clay dari perusahaan domestik di wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Timur, serta memasarkan dan mendistribusikan clay kepada produsen pupuk, terutama yang berada di dalam grup Pupuk Indonesia.
Bisnis clay memberikan beberapa manfaat bagi PI Niaga, antara lain memberikan kontribusi pendapatan bagi perusahaan, sehingga memperkuat kinerja PI Niaga. Selain itu Bisnis clay meningkatkan sinergi antar anggota PI Grup, sehingga menciptakan nilai tambah bagi anggota seluruh grup.
Melalui bisnis clay, PI Niaga turut berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memastikan ketersediaan bahan baku pupuk NPK. Direktur Utama PI Niaga, Trudo HD, menyatakan bahwa penguatan bisnis clay ini merupakan komitmen perusahaan untuk terus mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia. “Kami menyadari bahwa ketersediaan pupuk merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya untuk memastikan ketersediaan bahan baku pupuk, termasuk clay, sehingga petani dapat memperoleh pupuk yang dibutuhkan,” ujarnya.
Pupuk Indonesia Niaga optimistis bisnis clay berkelanjutan. Trudo mengungkapkan bahwa bisnis clay PI Niaga menunjukkan pertumbuhan yang positif sejak tahun 2024. “Kami telah berhasil memasok clay ke beberapa produsen pupuk yang berada di dalam grup Pupuk Indonesia. Kami yakin bisnis ini akan terus berkembang,” ujarnya.
Pada Januari lalu, PI Niaga telah mengirim 1.416 ton clay ke produsen pupuk PI Group. Untuk menjaga keberlanjutan bisnis clay, PI Niaga telah menyiapkan beberapa strategi bisnis, antara lain akan terus mengembangkan volume trading untuk meningkatkan supply agar dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat dan sesuai dengan kebutuhan pasar serta berupaya memperluas pangsa pasar clay ke wilayah-wilayah lain di Indonesia.