PT Pupuk Indonesia Niaga, salah satu anggota PT Pupuk Indonesia Grup yang bergerak di bidang perdagangan pupuk dan non pupuk, senantiasa menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat, tidak hanya melalui produk dan jasa yang diusung, tetapi juga melalui kegiatan sosial bagi masyarakat sekitar lingkungan Perseroan.
Kepedulian ini ditunjukkan dalam berbagai program sosial perusahaan yang dituangkan dalam tujuan dan strategi yang terarah yang memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Sebagai distributor pupuk subsidi, Pupuk Indonesia Niaga (PI Niaga) melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok yang disingkat RDKK, dimana konsumen utamanya adalah petani.
Seiring dengan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan konsumen, PI Niaga terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan memperhatikan kesejahteraannya yang dalam hal ini petani.
Seperti halnya baru-baru ini, PI Niaga menggelar program sosial di desa Nembol, Kabupaten Pandeglang, Banten salah satu wilayah PI Niaga dalam mendistribusikan pupuk subsidi, dengan memberikan alat bantu penglihatan kepada masyarakat utamanya petani yang tergabung di dalam kelompok tani Kios Mutiara Tani.
VP Sekper & Hukum PI Niaga, Shinta Martani mengatakan, program sosial ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan melalui Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Hal ini sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, khususnya bagi petani yang menjadi pelanggan tetap perusahaan.
Alat bantu berupa kacamata baca diberikan kepada petani secara gratis dengan harapan petani dapat meningkatkan semangat bekerja dan beraktifitas lainnya, karena dengan memakai kacamata dapat melindungi dan membantu memberikan penglihatan yang lebih jelas dan nyaman.
Untuk program awal, dalam melaksanakan kegiatan sosial, kami menyasar ke daerah Banten dahulu dimana wilayah pendistribusian PI Niaga ada di 3 kabupaten. Selanjutnya kami akan bergerak ke wilayah pendistribusian lainnya agar manfaat dan kebahagiaan ini dirasakan oleh petani di daerah lain, ungkap Shinta mengakhiri pembicaraan.