PT Pupuk Indonesia Niaga (PI Niaga) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor energi nasional melalui pasokan bahan baku strategis non-pupuk. Sejak Maret 2025, PI Niaga resmi menyalurkan amonia cair industri ke PLTU 9/10 Suralaya yang dikelola oleh PT Indo Raya Tenaga.

Pasokan perdana ini mencapai 751 ton di tahun 2025 s.d September dengan sumber amonia berasal dari PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC). Distribusi dilakukan menggunakan tangki darat dengan standar mutu amonia >99%, sesuai kebutuhan pembangkit listrik dalam menjalankan operasional ramah lingkungan.

Kerja sama ini dilaksanakan dalam rangka sinergi BUMN, sehingga memperkuat peran PI Niaga sebagai distributor ammonia yang mampu menjamin pasokan stabil, mutu terjamin, serta layanan pelanggan yang responsif.

Amonia yang disalurkan digunakan dalam teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) di PLTU 9/10 Suralaya. Teknologi ini berfungsi mengurangi emisi gas buang, khususnya Nitrogen Oxides (NOx), sehingga pembangkit listrik dapat beroperasi lebih efisien sekaligus memenuhi standar lingkungan yang berlaku.

Direktur Utama PI Niaga Trudo H.D menyampaikan bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi bisnis non-pupuk perusahaan. “PI Niaga tidak hanya hadir untuk sektor pertanian, tetapi juga berperan dalam mendukung keberlanjutan energi nasional. Pasokan amonia ke PLTU Suralaya adalah bukti nyata sinergi BUMN untuk Indonesia yang lebih hijau,” ungkapnya.

Dengan pencapaian ini, PI Niaga semakin mempertegas posisinya sebagai perusahaan niaga/trading yang tidak hanya fokus pada sektor pupuk, tetapi juga mendukung kebutuhan bahan baku industri strategis untuk energi bersih dan masa depan Indonesia.